Menguak Tempat Misterius Bernama Megalith Wasteland


Megalith Wasteland. Siapa yang tidak mengenal tempat misterius dari zaman purbakala ini? Berburu dan bertahan hidup adalah prinsip utama bagi penghuninya. Siapa yang terkuat, mereka yang akan bertahan. Peperangan kerap kali terjadi, entah itu antar Klan, atau sesama pemburu di tempat ini.

Daging segar menjadi motivasi utama mereka untuk melakukan apapun agar mendapatkannya. Ya... Megalith Wasteland memanglah tempat yang sangat beringas dan menakutkan bagi siapa saja yang berkunjung kesana.

Tempat yang terletak tak jauh dari ujung timur Land of Dawn ini menyimpan banyak hal misterius dan kekuatan supranatural di dalamnya. Di tempat yang tandus, gersang, dan hanya dipenuhi oleh bebatuan inilah tempat asal pahlawan petarung yang kuat dan tangguh, mereka adalah Hilda, Roger, dan Ruby.

Hilda merupakan pemimpin klan berburu yang sangat disegani didalam hutan Megalith Wasteland. Tidak seorangpun yang berani mendekati wilayahnya kecuali harus membayar dengan daging segar. Atau, mereka akan pulang dengan nama saja.


Tidak jauh dari hutan yang gelap itu, tepatnya disebelah timur hutan Megalith Wasteland. Tinggalah seorang sheriff bernama Roger. Seorang paman dan ayah yang baik hati dan mencintai keluarganya. Seorang yang sangat beriman kepada Tuhan dan selalu berdoa disetiap malam untuk kebaikan keluarganya.

Pada suatu malam, tidak seperti hari-hari biasanya. Hari ini klan Hilda tidak mendapatkan hasil buruan sama sekali. Daging segar yang mereka idam-idamkan tidak mereka dapatkan. Mereka pergi berburu didalam hutan kesana-kemari, dan pulang dengan keadaan lapar dan lemas.

Hilda sebagai pemimpin klan curiga terhadap suatu kekuatan yang ada didalam hutan. Entah mengapa, semua hewan buruan semalam menjadi sangat liar dan sulit ditaklukan. Lalu hari ini, tidak ada yang mereka dapatkan.

Saat bulan purnama, terdengar lolongan serigala dari dalam hutan. Hilda berfikir mungkin itulah satu-satunya buruan yang bisa mereka jadikan makan malam. Klan pun kembali memasuki hutan meski dimalam yang gelap. Ya.. Megalith Wasteland memiliki hutan yang tidak tembus oleh sinar rembulan dan cahaya matahari disiang hari


Di lain tempat, sherif Roger sedang berfikir keras tentang sebuah kasus yang kerap kali menyerang wisatawan, yaitu warewolf. Suatu jelmaan makhluk ghaib yang merasuki tubuh manusia. Roger tidak pernah percaya tentang legenda ini. Ia hanya beranggapan itu adalah troumatis korban yang melihat pembunuhan dan pembegalan di dalam hutan. Roger mengira semua kasus ini adalah ulah dari Klan Hilda yang terkenal beringas dan menguasai hutan.

Malam ini, sherif Roger bersiap dengan senjata pamungkasnya, pistol dengan enam peluru. Siapapun yang terkena tembakannya tidak akan mampu bergerak, tenaganya akan lemah dan lumpuh. Tampaknya sang sherif sudah siap memberi peringatan pada Hilda si pemimpin Klan berburu. Mobil jeep pun digasnya dengan laju memasuki belantara hutan.

Kembali lagi kita kedalam hutan. Sang Pemimpin Klan yang dari tadi berkeliling mencari asal sumber lolongan serigala itupun tidak menemukan sesuatu untuk makan malamnya hari ini. Melihat kondisi kaumnya yang semakin lemah, Hilda pun memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Malam ini mereka lanjutkan berpuasa hingga esok fajar.

Dalam perjalanan pulang, mereka melihat seorang gadis kecil yang sedang berlari berusaha menyelamatkan diri entah dari apa. Hilda dan orang-orangnya pun bersembunyi dibalik semak-semak yang gelap dan tidak terlihat dari luar. Sementara itu, sang gadis berusaha memanjat batu besar didepannya untuk menyelamatkan diri. Ternyata, yang mengejarnya ialah serigala besar yang bergigi putih, bermata merah layaknya setan.

Serigala itupun langsung menggigit tubuh gadis kecil itu, dan melemparkannya ke arah batu hingga pingsan. Tak lama dari keuhan terlihat sorotan lampu yang mendekat. Sherif Roger tiba. Ia langsung bergegas turun dari jeepnya dan betapa terkejutnya melihat seorang gadis yang terbaring lemah dibelakang serigala yang siap menyantapnya. Ternyata, gadis itu ialah Ruby, seorang penjaga yang rumahnya terletak ditepi Hutan.

Tiba-tiba saja serigala itupun dengan penuh nafsu loncat dan hendak menerkam sang sherif. Dengan sigap, sherif Roger mengeluarkan senjatanya dan menembakkan beberapa kali keperut serigala itu hingga terjatuh. Namun, serigala itu terlalu kuat hingga tetap kembali berdiri dan berhasil mendorong Roger hingga terjatuh. Serigala itu mencakarnya dibagian dada dan hendak menerkamnya. Untung saja Hilda dengan sigap berlari dari semak-semak dan menghantamkan pedang besarnya kepada serigala itu hingga tewas. Lalu Hilda memerintahkan orang-orangnya untuk membawa Roger dan Ruby ke perkampungan mereka untuk diberikan ramuan dari daun-daun yang dipercaya mampu menyembuhkan dan mengusir roh jahat. Hanya Roger dan Ruby. Meskipun mereka dalam keadaan lapar, Hilda tidak tertarik untuk membawa serigala itu. Karena menurut kepercayaan suku mereka, mata merah pertanda yang buruk.

Keseokan malam, Rogerpun terbangun dari komanya. Ia melihat tubuhnya ditutupi oleh dedaunan semak-semak yang biasa digunakan suku Hilda untuk berobat atau memulihkan fisiknya. Roger yang hanya percaya kepada Tuhan dan bukan Nenek Moyang, langsung membuang dedaunan itu dari tubuhnya. Cakaran serigala itu tidak hilang dari dadanya dan membekas. Sungguh cakar yang besar.

Roger berusaha berjalan keluar dari gubuk. Tak seorangpun yang ada diperkampungan itu, karna Hilda dan sukunya kembali berburu malam ini. Ruby pun sudah kembali kerumah sejak siang hari tadi.

Roger terus berjalan mencari arah jalan pulang dihutan yang gelap yang tidak tembus oleh sinar rembulan. Merasa bingung kemana arah menuju rumah, rogerpun mencari bukit yang tinggi, berharap dapat melihat lampu kota dari sana. Rogerpun memanjatnya.

Sesampainya diatas bukit, ia melihat lampu-lampu yang menandakan arah menuju kota. Wajahnya tersenyum. Betapa senangnya hati sang sherif. Ia akan berkumpul kembali dengan keluarganya yang mungkin saat ini menanti kepulangannya.

Namun, hal itu harus sirna. Awan mendung yang menutupi bulan purnama ternyata merubahnya menjadi sosok yang mengerikan. Ia berubah menjadi manusia serigala. Tubuhnya dipenuhi bulu dan jarinya memiliki cakar yang panjang dan besar. Roger menangis, Ia tak percaya dengan apa yang terjadi. Dari hatinya yang suci teringat nama Tuhan. Roger berteriak memanggil, "Tuhan, Kenapa Aku?". Tapi yang keluar dari mulutnya hanyalah lolongan serigala.

Mendengar lolongan roger, Hilda yang ternyata berada tak jauh dari bukit itu bersama sukunya langsung berlari dan memburunya. Hilda tidak mengetahui bahwa itu adalah Roger sang sherif yang baik hati. Mereka hanya tau, ia adalah serigala pembunuh dan roh yang jahat. Harus di bunuh.

Hilda pun mengejar Roger, dan Roger berlari ke arah barat menyusuri hutan hingga mencapai Land of Dawn. Suatu belantara yang amat kaya dengan sumber daya, disini terdapat makanan, uang, dan segala yang dibutuhkan. Air sungainya pun mengalir jernih ditengah-tengah hutan. Suatu tempat yang dijaga oleh Sang Dewa. Roger memutuskan untuk tinggal disini dan mengurungkan niatnya kembali kepada keluarga dan anak-anaknya.

Meskipun begitu, Roger tetap menyimpan mereka didalam hatinya. Saat siang hari, Ia menjadi manusia biasa, dan saat bulan purnama, Ia berubah menjadi monster. Hanya di Land of Dawn, tempat yang bisa menerimanya. Sang Dewa berjanji akan menghilangkan kutukan warewolf dari tubuh Roger. Asalkan Roger mau berperang demi Sang Dewa melawan kejahatan dan kegelapan yang selalu menyerang Land of Dawn.

Komentar